CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

nathania frisca

Senin, 17 September 2012

antara fanatik dan bodoh itu beda tipis

kenapa judulnya antara fanatik dan bodoh itu beda tipis??karenaa memang begitu adanya..
hhee..
Hal ini berkaitan dengan kasus yang sedang memanas di dunia ini,yaitu penyebaran film innocence of muslims.Banyak golongan yang menolak dengan keras penyebaran film ini dikarenakan 'katanya' film ini menghina Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir umat muslim dan menodai agama Islam,tapi saya yakin orang-orang yang demo itu belum semuanya nonton filmnya pasti kebanyakan hanya pakai ilmu 'katanya',lalu kenapa ikutan demo?
Banyak juga golongan yang menuntut sikap tegas dari pemerintah Amerika,padahal dalam salah satu artikel yang beredar di media internet sudah dijelaskan bahwa Amerika telah menangkap pembuat film tersebut dan memang Amerika dibatasi oleh undang-undang kebebasan berekspresi sehingga tidak bisa memblokir penyebaran film tersebut,terus kenapa Amerika nya yang dibenci?
Efek dari demonstrasi penolakan film ini adalah terbunuhnya duta besar Amerika di Libya,Chris Stevens dan 3 orang pejabat AS lainnya,apakah membunuh bukan merupakan suatu penodaan agama? jadi apa bedanya dengan film innocence of muslims?
Film ini mengingatkan saya pada kontroversi film the da vinci code yang jelas jelas menghina Yesus anak Allah tetapi respon atas film ini jauh berbeda dengan respon terhadap film innocence of muslims.
Dalam ranah hukum ada hal yang bisa dikritisi,yaitu independensi negara dalam menjalankan undang-undang yang berlaku di negara tersebut,dalam hal ini Undang-undang kebebasan berekspresi.Warga dunia tidak bisa memaksa Amerika untuk memblokir film tersebut dari internet dikarenakan ada undang-undang yang melindungi hal tersebut.Sebenarnya mudah saja,tinggal setiap negara yang merasa dirugikan memblokir film tersebut,mengapa harus demo anarkis,jelas sekali warga dunia telah terprovokasi oleh film ini.Sean Bacile memanfaatkan sifat manusia fanatik yang bodoh untuk memecah kesatuan warga beragama.
Oleh karena itu sebagai makhluk beragama yang pintar sebaiknya kita dappat berfikir lebih cerdas dan tenang dalam menghadapi masalah-masalah sensitif seperti ini.
terima kasih Tuhan memberkati :)